About Us

Peradaban hidup yang damai, adil dan sejahtera merupakan harapan dan cita-cita setiap manusia di dunia, tidak terkecuali bangsa Indonesia. Kedamaian merupakan suatu bentuk kemandirian yaitu, suatu kondisi manusia baik dalam cakupan rumah tangga, kelompok masyarakat, negara maupun dunia yang hidup dalam toleransi, saling menghargai dan menghormati dengan menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia sehingga semua konflik yang ada mampu diatasi secara damai. Peradaban hidup yang damai tidak akan pernah terwujud di Indonesia bahkan di dunia sekalipun ketika berbagai ketimpangan dan ketidak seimbangan masih terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Kesejahteraan yang berkeadilan adalah syarat pertama kedamaian bisa ditegakkan. Tidak ada kesejahteraan yang berkeadilan dalam suatu kehidupan bermakna tidak ada kedamaian pula dalam kehidupan tersebut. Kemiskinan disinyalir merupakan akar persoalan berbagai konflik sosial yang terjadi di Indonesia dan berbagai belahan dunia lainnya. Masyarakat yang terperangkap kemiskinan akan mudah putus asa sehingga berpotensi melakukan pelanggaran terhadap tatanan sosial, agama bahkan peraturan perundangan yang dibuat pemerintah sekalipun. Tidak ada seorangpun manusia di Indonesia yang ketika kecil bercita-cita menjadi pengemis, kriminal, pelacur, pengedar narkoba, perusak lingkungan dan profesi negatif lainnya. Namun realitas saat ini memperlihatkan kepada kita di mana-mana terdapat banyak pengemis, pelacur bertebaran, kriminalitas terjadi setiap saat dan peredaran narkoba merebak dan telah menelan banyak korban. Oleh karena itu membangun kemandirian dalam tatanan masyarakat menjadi hal yang sangat perlu untuk diperhatikan demi terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan.Selanjutnya selain kemandirian dan kesejahteraan yang berkeadilan keseimbangan dalam pemahaman dan penguasaan ilmu sangatlah diperlukan dalam penciptaan perdamaian ini. Kemampuan manusia dalam penguasaan dan pemahaman terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi saja menjadi tidak cukup sebagai sarana mencukupi kebutuhan hidup untuk memiliki kesetaraan ekonomi dan mewujudkan kehidupan yang mandiri. Hal tersebut dikarenakan dalam interaksi manusia yang plural dan penuh dengan kompetisi ini selalu terjadi kecenderungan manusia untuk saling menguasai dan menjatuhkan antar satu dan yang lainnya dengan barbagai cara. Maka penguasaan ilmu sosial kemanusiaan dan agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran dan cinta kasih terhadap sesama mutlak diperlukan dalam mewujudkan perdamaian.

Dengan kondisi seperti di atas jelas ini adalah persoalan besar bangsa Indonesia bahkan bagi warga dunia sebagai bagian komunitas yang memiliki keterkaitan satu sama lain untuk mampu mengatasinya. Bagi umat Islam kondisi ini merupakan lahan perjuangan yang mulia, berbuat sesuatu yang dapat mewujudkan perdamaian bagi manusia adalah amal ibadah yang memiliki nilai tinggi, lebih tinggi dari derajat Shalat serta shaum sebagai mana sebuah hadist menerangkan

ﺃﻻ ﺃﺨﺑﺮﻜﻢ ﺑﺄﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﺪﺮﺠﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺼﻴﺎﻢ؟ ٳﺼﻼﺡ ﺪﺍﺖﺍﻟﺑﻴﻦ ﻓﺈﻦ ﻓﺴﺎﺪ ﺪﺍﺖ ﺍﻟﺑﻴﻦﮬﻲ ﺍﻟﺤﺎﻟﻗﺔ

Artinya : “Maukah Aku khabarkan kepada kalian yang lebih utama daripada derajat shalat, puasa serta sedekah? Yaitu mendamaikan antar umat manusia, sebab kerusakan hubungan antar manusia adalah pemangkas( pembinasa )” ( HR Ahmad, Abu Daud, Tarmidzi, Ibnu Hibban )

Bagi kaum muslim sungguh kondisi dimana kemiskinan dan kebodohan yang mengakibatkan berbagai konflik ini sebagai batu ujian dan sarana untuk membuktikan kebenaran imannya, ketulusan hatinya dan kemurahan jiwanya sebagai mana diingatkan oleh Allah dalam Al-qur’an Surat Al Ma’un 1-7

ﺍﺮﺍﻴﺖ ﺍﻟﺬﯼ ﻴﮑﺬﺐ ﺑﺎﻟﺪﻴﻦ ﴿۱﴾ ﻓﺬ ﻟﻚ ﺍﻟﺬﯼ ﻴﺪﻉ ﺍﻟﻴﺖﻴﻢ ﴿٢﴾ ﻮﻻﻳﺤﺾﻋﻟﯽﻂﻌﺎﻢ۱ﻟﻣﺴﮑﻴﻦ ﴿۳﴾ ﻓﻮﻴﻞ ﻟﻟﻣﺼﻟﻴﻦ ﴿۴﴾۱ﻟﺬﻴﻦﮬﻢ ﻋﻦ ﺼﻼ ﺘﮭﻢ ﺴﺎﮬﻮﻦ ﴿۵﴾۱ﻟﺬﻴﻦﮬﻢ ﻴﺮﺍﯘﻦ ﴿۶﴾ ﻮﻳﻣﻨﻌﻮﻦ۱ﻟﻣﺎﻋﻮﻦ ﴿۷﴾

Artinya : 1. Tahukah kamu ( orang ) yang mendustakan agama? 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim 3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin 4. Maka keccelakaanlah bagi orang-orang yang shalat 5. ( yaitu ) orang-orang yang lalai dari shalat 6. Orang-orang yang berbuat riya 7. Dan enggan ( menolong ) dengan barang berguna.

Persoalan-persoalan tersebut di atas mengundang keprihatinan dan kepedulian Yayasan Bangun Kemandirian Bangsa yang bertekad untuk senantiasa bersatu dan ikhlas berkarya  dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa baik dalam bidang pendidikan maupun ekonomi. YBKB dalam hal ini dapat menjadi sarana dan partner bagi segenap komponen bangsa untuk turut serta bersama-sama mengatasi persoalan di atas dengan bergabung menjadi bagian yayasan baik sebagai muwakif, orang tua asuh, maupun penyandang dana  kegiatan – kegiatan  yayasan dan lain-lain yang bermanfaat untuk kemajuan yayasan dalam rangka mewujudkan visi dan misinya. Program-program yayasan ditujukan untuk meningkatkan serta mengembangkan kecerdasan dan kemandirian  masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan, serta merangsang dan membudayakan kesadaran dan kesetiakawanan sosial. Yayasan juga berusaha konsisten dalam hal kepedulian terhadap sesama untuk memberi kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat prasejahtera.

Vision & Mission

Vision

Bersatu membangun nilai-nilai kemanusiaan, peradaban dan kemandirian dalam ajaran Illahiyah untuk mewujudkan kesejahteraan sosial lahir dan batin.

Mission

  • Menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia yang mempunyai wawasan kemandirian dalam kewirausahaan dalam rangka memberdayakan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.
  • Menyelenggarakan pelayanan pendidikan, life skill, kesehatan, keagamaan dan sosial kemanusiaan yang mendukung pembangunan nasional dan daerah.
  • Mengembangkan dakwah dimasyarakat sehingga terciptanya insan mandiri yang bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas, cakap, terampil dan bertanggungjawab terhadap agama , bangsa dan negara.
  • Mengembangkan diri sebagai organisasi global melalui inovas, kualitas pelayanan, transpasi,akuntabilitas, independensi dan kemandirian lembaga.